Triangle Diamonds adalah branding
pada tiga destinasi wisata unggulan di Banyuwangi, Jawa Timur. Jika
ditarik garis lurus yang menghubungkan ketiganya maka akan tergambar
bentuk segitiga. Ketiga destinasi wisata alam ini memang pantas untuk
dibanggakan, masing-masing mempunyai keunikan yang tidak bisa ditemukan
di tempat lain. Kawah Ijen dengan kawah belerangnya yang misterius,
pantai Plengkung dengan ombak dasyat dan langka yang disukai para surfer
mancanegara serta pantai Sukamade dengan penangkaran penyunya yang
atraktif! Belum lagi taman nasional Alas Puwo yang mengelilinginya dan
kehidupan masyarakat Osing yang tinggal di dalamnya. Benar-benar paduan
destinasi yang mengagumkan!
Kawah Ijen
Kawah
ijen yang berada di ketinggian 2.386 m dpl, merupakan kawah danau
terbesar dipulau jawa, kawah berbentuk ellips dengan ukuran kurang lebih
960 x 600 m dengan ketinggian permukaan air danau kurang lebih 2140 m
dpl dengan kedalaman danau kurang lebih 200 m serta merupakan danau
terasam didunia dengan ph 0,5. Kawah belerang berada dalam sulfat ara
yang dalam. Kedalamannya 200 m dan mengandung kira-kira 36 juta meter
kubik air asam beruap, diselimuti kabut berbau belerang yang
berputar-putar diatasnya. Didalam kawah, berbagai warna dan ukuran batu
belerang dapat ditemukan. Sungguh, kawah ijen merupakan taman batu
belerang yang indah.
Pemandangan
menjadi sangat unik ketika dari celah celah tebing curam terlihat
begitu banyak para penambang belerang yang naik turun di sela-sela
lereng kawah. Sekitar kurang lebih 100 orang membawa bebatuan
kekuning-kuningan yang diatas pundaknya terlentang sebatang bambu dengan
sejenis keranjang bambu yang dipenuhi puluhan kilogram belerang
didalamnya yang tergantung disisi kanan kirinya. Beban yang dipikul
memiliki berat yang beragam mulai 80 kg sampai dengan 120 Kg. tiap orang
mondar-mandir, menggali belerang, naik turun, menuruni lereng beberapa
kilometer sebelum beban dijual dipelelangan, dalam sehari dapat
terkumpul belerang berkisar 6 sampai 7 ton. Itulah pemandangan alami
kawah ijen kesehariannya.
Seperti
halnya pemandangan di puncak gunung – gunung lainnya, pengunjung dapat
melihat pemandangan yang menghampar luas kearah selat bali, serta
pemandangan gunung lain yang ada di sekitar gunung ijen. Gunung ijen
memiliki tetangga lain yaitu Gunung Merapi, Gunung Widodaren, Gunung
Ranti dan Gunung Papak. Yang dapat dilihat dari pos paltuding.
Ketika
akan mendaki kawah Ijen, pengunjung akan melewati Pondok Bunder yang
dibangun pada masa pemerintahan hindia belanda, berbentuk setengah
lingkaran sehingga lebih dikenal dengan pondok bunder ( bentuknya
lingkaran ) fungsi utamanya untuk mengukur curah hujan. Lingkungannya
sejuk dengan pemandangan Kaldera Pegunungan ijen raksasa ( G. Raung, G.
Rantai, G. Suket, dan G. Papak ), disini juga merupakan bird waching
area.
Bagaimana Akomodasi yang disediakan?
Di
kawasan Paltuding (yakni pos terakhir sebelum pengunjung melakukan
pendakian ke puncak) elah tersedia beberapa warung makanan dan juga
penginapan serta terdapat pula camping ground. Disepanjang pendakian ke
puncak juga terdapat warung sederhana yang menjual makanan bagi
pengunjung yang tidak membawa perbekalan.
Bagaimana menuju ke kawah ijen?
Jalan
akses dari Banyuwangi ke gunung ijen relatif sudah sangat baik untuk
dilewati berbagai jenis kendaraan. Bahkan kendaraan roda 2 dapat dengan
mudah melewatinya. Hal itu karena jalan disepanjang pintu masuk yang
berada di desa jambu ke kawasan wisata gunung ijen sampai dengan pos
terakhir di Paltuding sudah beraspal.
Untuk
mencapai Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa naik angkot trayek
Banyuwangi - Licin – Jambu yang berjarak kurang lebih 45 km. Dari Jambu
perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding, dengan ojek atau sewa mobil.
Paltuding merupakan Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah
Ijen, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian
Alam).
Dari
Paltuding berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan awal
sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan
kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak struktur tanahnya juga
berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus
menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang. Setelah beritirahat
di Pos Bunder ( pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur
selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi
pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke
kawah harus melintasi medan berbatu-batu yang lumayan terjal sejauh
250 meter.
Pantai Sukamade
Jarak
Pantai Sukomade kira-kira 97 km ke arah barat daya dari kota
Banyuwangi. Pantai Sukomade merupakan pantai yang tenang dan indah. Pada
mulanya pantai ini ditemukan oleh Belanda pada tahun 1927. Karet, kopi
dan coklat ditanam di tanah perkebunan seluas 1200 hektar. Sukomade
meropakan hutan lindung alam di Jawa Timur yang berhubungan dengan
penangkaran penyu. Perjalanan malam hari ke pantai Sukomade menjadi tak
terlupakan.
Para
pengunjung dibimbing oleh para pemandu penjaga hutan yang
berpengalaman untuk melihat penyu yang mendarat ke pantai dan bertelur
di pantai pasir. Penyu betina biasanya bertelur hingga ratusan yang
diletakkan di dalam pasir di pantai. Penyu betina biasanya mulai
mendarat di pantai jam 07.30 malam dan kembali ke laut pada jam 12.00
malam hari. Bulan Nopember hungga Maret adalah musim penyu bertelur.
Jalan ke sukamade sangat menantang untuk dijelajahi. Sepanjang jalan
untuk mengunjungi tempat ini, para pengunjung bisa berhenti di pantai
Rajegwesi. Jangan juga sampai melewatkan Teluk Hijau, sebuah teluk
hijau dengan karang terjal yang indah mengitari. Berpesiar di pagi buta
untuk melihat binatang-binatang yang merumput di padang rumput juga
mengesankan. Tempat-tempat tersebut merupakan tempat yang masih alami
yang harus anda tahu di ujung timur pulau jawa.
Untuk
menuju ke sana, anda dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi.
namun perlu diingat medan yang berbukit-bukit dituntut untuk
menyesuaikan jenis kendaraan anda. Dari Kota Banyuwangi menuju ke kota
Pesanggaran (60 km) kemudian dilanjutkan ke Sarongan (20 km) dengan
angkutan umum atau truk. Sarongan-Rajegwesi-Sukomade (17 km). Tersedia Cottage dan Camping Ground untuk menginap bagi para wisatawan.
Pantai Plengkung
Plengkung atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan nama G-Land
merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri
ataupun mancanegara. Huruf G berasal dari kata Grajagan, nama dari
sebuah teluk yang memiliki ombak yang besar. G-Land dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang masih alami. Bulan Mei sampai Oktober adalah bulan terbaik untuk surfing. G-Land
menawarkan olahraga surfing yang paling digemari oleh para pesurfer dan
disarankan hanya untuk para pesurfer profesional karena ombaknya yang
dapat mencapai 5 meter.
Kebanyakan dari para peselancar berangkat dari Bali, melalui Banyuwangi langsung ke G-Land atau ke Grajagan, kemudian menyewa boat ke pantai Plengkung. Untuk menginap tersedia Cottage dan Jungle camp dekat pantai bagi para pengunjung.
Bagaimana Mencapai Pantai Plengkung atau G-Land?
Pantai
Plengkung terletak di pantai selatan Banyuwangi, ujung timur Jawa
Timur. Para pengunjung dapat mencapai Pantai ini dengan dua jalur; darat
maupun darat dan laut.
Lewat
Darat : Banyuwangi-Kalipahit (59 Km) naik Bus, Kalipahit-Pasaranyar (3
Km) dengan ojek atau menyewa mobil, Pasaranyar Trianggulasi-Pancur (15
Km), Pancur-Plengkung (9 Km) dengan Mobil Khusus.
Lewat
Darat-Laut : Banyuwangi-Benculuk (35 Km) naik Bus atau kendaraan umum
lainnya, Benculuk-Grajagan (18 Km) dan Grajagan Plengkung dengan Speet
Boat.
Kedua
jalur menuju Plengkung tersebut semuanya tidak ada masalah. Jika
pengunjung memilih melalui Grajagan penginapan di pantai Grajagan
tersedia, dan para pengunjung bisa menikmati keindahan pantai Grajagan
sebelum berangkat ke pantai Plengkung.
Untuk Wisata lainnya yang ada di Banyuwangi, Anda dapat membuka link di bawah ini
WISATA BANYUWANGI
Untuk Wisata lainnya yang ada di Banyuwangi, Anda dapat membuka link di bawah ini
WISATA BANYUWANGI