Kamis, 08 November 2012

Triangle Diamonds of Banyuwangi


Triangle Diamonds adalah branding pada tiga destinasi wisata unggulan di Banyuwangi, Jawa Timur. Jika ditarik garis lurus yang menghubungkan ketiganya maka akan tergambar bentuk segitiga. Ketiga destinasi wisata alam ini memang pantas untuk dibanggakan, masing-masing mempunyai keunikan yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Kawah Ijen dengan kawah belerangnya yang misterius, pantai Plengkung dengan ombak dasyat dan langka yang disukai para surfer mancanegara serta pantai Sukamade dengan penangkaran penyunya yang atraktif! Belum lagi taman nasional Alas Puwo yang mengelilinginya dan kehidupan  masyarakat Osing yang tinggal di dalamnya. Benar-benar paduan destinasi yang mengagumkan!
Kawah Ijen
Kawah ijen yang berada di ketinggian 2.386 m dpl, merupakan kawah danau terbesar dipulau jawa, kawah berbentuk ellips dengan ukuran kurang lebih 960 x 600 m dengan ketinggian permukaan air danau kurang lebih 2140 m dpl dengan kedalaman danau kurang lebih 200 m serta merupakan danau terasam didunia dengan ph 0,5. Kawah belerang berada dalam sulfat ara yang dalam. Kedalamannya 200 m dan mengandung kira-kira 36 juta meter kubik air asam beruap, diselimuti kabut berbau belerang yang berputar-putar diatasnya. Didalam kawah, berbagai warna dan ukuran batu belerang dapat ditemukan. Sungguh, kawah ijen merupakan taman batu belerang yang indah.
Pemandangan menjadi sangat unik ketika dari celah celah tebing curam terlihat begitu banyak para penambang belerang yang naik turun di sela-sela lereng kawah. Sekitar kurang lebih 100 orang membawa bebatuan kekuning-kuningan yang diatas pundaknya terlentang sebatang bambu dengan sejenis keranjang bambu yang dipenuhi puluhan kilogram belerang didalamnya yang tergantung disisi kanan kirinya. Beban yang dipikul memiliki berat yang beragam mulai 80 kg sampai dengan 120 Kg. tiap orang mondar-mandir, menggali belerang, naik turun, menuruni lereng beberapa kilometer sebelum beban dijual dipelelangan, dalam sehari dapat terkumpul belerang berkisar 6 sampai 7 ton. Itulah pemandangan alami kawah ijen kesehariannya.
Seperti halnya pemandangan di puncak gunung – gunung lainnya, pengunjung dapat melihat pemandangan yang menghampar luas kearah selat bali, serta pemandangan gunung lain yang ada di sekitar gunung ijen. Gunung ijen memiliki tetangga lain yaitu Gunung Merapi, Gunung Widodaren, Gunung Ranti dan Gunung Papak. Yang dapat dilihat dari pos paltuding.
Ketika akan mendaki kawah Ijen, pengunjung akan melewati Pondok Bunder yang dibangun pada masa pemerintahan hindia belanda, berbentuk setengah lingkaran sehingga lebih dikenal dengan pondok bunder ( bentuknya lingkaran ) fungsi utamanya untuk mengukur curah hujan. Lingkungannya sejuk dengan pemandangan Kaldera Pegunungan ijen raksasa ( G. Raung, G. Rantai, G. Suket, dan G. Papak ), disini juga merupakan bird waching area.
Bagaimana Akomodasi yang disediakan?
Di kawasan Paltuding (yakni pos terakhir sebelum pengunjung melakukan pendakian ke puncak) elah tersedia beberapa warung makanan dan juga penginapan serta terdapat pula camping ground. Disepanjang pendakian ke puncak juga terdapat warung sederhana yang menjual makanan bagi pengunjung yang tidak membawa perbekalan.
Bagaimana menuju ke kawah ijen?
Jalan akses dari Banyuwangi ke gunung ijen relatif sudah sangat baik untuk dilewati berbagai jenis kendaraan. Bahkan kendaraan roda 2 dapat dengan mudah melewatinya. Hal itu karena jalan disepanjang pintu masuk yang berada di desa jambu ke kawasan wisata gunung ijen sampai dengan pos terakhir di Paltuding sudah beraspal.
Untuk mencapai Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa naik angkot trayek Banyuwangi - Licin – Jambu yang berjarak kurang lebih 45 km. Dari Jambu perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding, dengan ojek atau sewa mobil. Paltuding merupakan Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam).
Dari Paltuding berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km cukup berat karena menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajat. Selain menanjak struktur tanahnya juga berpasir sehingga menambah semakin berat langkah kaki karena harus menahan berat badan agar tidak merosot ke belakang. Setelah beritirahat di Pos Bunder ( pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Selain itu wisatawan/pendaki di suguhi pemandangan deretan pegunungan yang sangat indah. Untuk turun menuju ke kawah harus melintasi medan berbatu-batu yang lumayan terjal sejauh 250 meter.
Pantai Sukamade
Jarak Pantai Sukomade kira-kira 97 km ke arah barat daya dari kota Banyuwangi. Pantai Sukomade merupakan pantai yang tenang dan indah. Pada mulanya pantai ini ditemukan oleh Belanda pada tahun 1927. Karet, kopi dan coklat ditanam di tanah perkebunan seluas 1200 hektar. Sukomade meropakan hutan lindung alam di Jawa Timur yang berhubungan dengan penangkaran penyu. Perjalanan malam hari ke pantai Sukomade menjadi tak terlupakan.
Para pengunjung dibimbing oleh para pemandu penjaga hutan yang berpengalaman untuk melihat penyu yang mendarat ke pantai dan bertelur di pantai pasir. Penyu betina biasanya bertelur hingga ratusan yang diletakkan di dalam pasir di pantai. Penyu betina biasanya mulai mendarat di pantai jam 07.30 malam dan kembali ke laut pada jam 12.00 malam hari. Bulan Nopember hungga Maret adalah musim penyu bertelur. Jalan ke sukamade sangat menantang untuk dijelajahi. Sepanjang jalan untuk mengunjungi tempat ini, para pengunjung bisa berhenti di pantai Rajegwesi. Jangan juga sampai melewatkan Teluk Hijau, sebuah teluk hijau dengan karang terjal yang indah mengitari. Berpesiar di pagi buta untuk melihat binatang-binatang yang merumput di padang rumput juga mengesankan. Tempat-tempat tersebut merupakan tempat yang masih alami yang harus anda tahu di ujung timur pulau jawa.
Untuk menuju ke sana, anda dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi. namun perlu diingat medan yang berbukit-bukit dituntut untuk menyesuaikan jenis kendaraan anda. Dari Kota Banyuwangi menuju ke kota Pesanggaran (60 km) kemudian dilanjutkan ke Sarongan (20 km) dengan angkutan umum atau truk. Sarongan-Rajegwesi-Sukomade (17 km). Tersedia Cottage dan Camping Ground untuk menginap bagi para wisatawan.
Pantai Plengkung
Plengkung atau yang dikenal oleh wisatawan mancanegara dengan nama G-Land merupakan surga bagi para peselancar profesional dari dalam negeri ataupun mancanegara. Huruf G berasal dari kata Grajagan, nama dari sebuah teluk yang memiliki ombak yang besar. G-Land dikelilingi oleh hutan hujan tropis yang masih alami. Bulan Mei sampai Oktober adalah bulan terbaik untuk surfing. G-Land menawarkan olahraga surfing yang paling digemari oleh para pesurfer dan disarankan hanya untuk para pesurfer profesional karena ombaknya yang dapat mencapai 5 meter.
Kebanyakan dari para peselancar berangkat dari Bali, melalui Banyuwangi langsung ke G-Land atau ke Grajagan, kemudian menyewa boat ke pantai Plengkung. Untuk menginap tersedia Cottage dan Jungle camp dekat pantai bagi para pengunjung.
Bagaimana Mencapai Pantai Plengkung atau G-Land?
Pantai Plengkung terletak di pantai selatan Banyuwangi, ujung timur Jawa Timur. Para pengunjung dapat mencapai Pantai ini dengan dua jalur; darat maupun darat dan laut.
Lewat Darat : Banyuwangi-Kalipahit (59 Km) naik Bus, Kalipahit-Pasaranyar (3 Km) dengan ojek atau menyewa mobil, Pasaranyar Trianggulasi-Pancur (15 Km), Pancur-Plengkung (9 Km) dengan Mobil Khusus.
Lewat Darat-Laut : Banyuwangi-Benculuk (35 Km) naik Bus atau kendaraan umum lainnya, Benculuk-Grajagan (18 Km) dan Grajagan Plengkung dengan Speet Boat.
Kedua jalur menuju Plengkung tersebut semuanya tidak ada masalah. Jika pengunjung memilih melalui Grajagan penginapan di pantai Grajagan tersedia, dan para pengunjung bisa menikmati keindahan pantai Grajagan sebelum berangkat ke pantai Plengkung.

Untuk Wisata lainnya yang ada di Banyuwangi, Anda dapat membuka link di bawah ini
WISATA BANYUWANGI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar